Burung

Lewat jendela kamarku, di bawah pergola kelihatan seekor murai menjunamkan kepalanya ke dalam mangkuk yang berisi pengagga air, kemudian dia terbang keatas pergola dan mengibar-ngibarkan sayapnya. Kemudian dia terjun lagi menyelamkan kepalanya ke dalam mangkuk yang berisi pengagga air itu. Kemudian naik kembali ke pergola dan mengibas-ngibaskan sayapnya. Beberapa kali dia turun-naik seperti itu.. membuat kan aku terkaku, memerhati betapa indahnya mahluk Allah itu bermandi-manda di dalam mangkuk yang cuma sebesar sebiji mangkuk nasi tambah. Yah mangkuk nasi tambah, itulah yang sebebnar-benarnya.

Dulu, mangkuk yang saya isikan dengan pengagga air itu aku letak di atas meja, di patio. Bila kucing-kucing tetangga suka singgah meminum air di dalam mangkuk pengagga itu... dan mengotorkan meja putihku, lalu aku pindahkan mangkuk itu di bawah pergola, di luar sana. Baru aman.

Entah kenapa kebelakangan ini burung-burung semakin ramai datang kerumah, kekadang ada burung-burung yang spesisnya langsung aku tidak tahu. Hari itu datang sepasang burung berwarna merah di dada, kepaknya pula warna biru tua, sungguh cantik sekali. Dia mematuk-matuk buah beri hutan yang sedang lebat berbuah di belakang. Aku betul-betul terpikat pada burung itu, tapi bila aku mengangkat kamera, mereka terkejut lalu lari terbang.  Hilang dari pandangan. Tak sempat merakamkan wajah mereka. Sayang sejuta kali sayang.




Sebelah pagi, suasana di belakang amat riuh sekali. Kicauan paginya membangunkan semua mahluk alam yang lain. Memang benar-benar menghiburkan. Ramainya mereka seperti yang pernah ku poskan dalam entri  satu waktu dulu. Klik di sini, Tetamu.

Anda boleh bayangkan kemeriahan pagi di belakang rumah ku,  bukan?

Dan di bawah ini... Aku begitu teruja bila melihat ada yang membuat aku bahagia terjual di pasaraya itu; sticker burung-burung itu.. Lalu aku tidak memikirkan dua tiga kali, aku terus menyambarnya. Dan lihat... itulah hasilnya...

Maaf ya aku keburu waktu, nanti kita sambung ceritanya.. Salam pagi minggu.. Daaaaaa